Sabtu, 09 Maret 2013

Keterangan tentang Zikir




Dzikir ini baik untuk dilaksanakan dalam meditasi terhubung dengan source energi SEE   , bacalah baik baik keterangan tentang zikir ini , tanpa anda memahami keterangan dibawah maka  zikir yang akan anda lakukan akan sia sia saja
Dzikir yang dikerjakan dengan tekun akan membangkitkan latifah latifah anda dan selanjutnya akan membangkitkan sir – Qalbu _ kundalini ruh * anda , apabila anda melaksanakannya secara kontinyu akan menyalalah pelita fikr dihati – Kundalini ruh atau sir anda *1  , sehingga sirnalah kegelapan yang menyelimutinya , munculah kilatan cahaya  di dalamnya dan membuatnya siap untuk  tajali nama nama dan sifat sifat Allah . Kemudian Ruh anda akan menyala terang dan energi kundalini ruh anda akan menaikan ruh anda pada kesadaran yang lebih tinggi   ( Alamul Ulwi )  terputuslah ketergantungannya pada keburukan keburukan alam rendah ( alamus sufli ) berupa ego dan nafsu angkara daalam diri kita , pada saat ini kamu akan merasa bahagia karena menghirup keharuman aroma ” minuman ” dari hadrat kekhususan ( hadratul khiususiyah ) dan kedekatan ilahi  ( iqtirab ) .
Hijab tersingkap dan disana akan tampak segala sesuatu yang membingungkan akal dan pikiran  . inilah tariqah  jadzb bagi para pencari ,
Karena itu ucapkanlah
Laailahailaallah
Tiada tuhan selain Allah
sambil menamakan di dalam hati bahwa dalam kata tiada tuhan selain Allah terkandung arti
  • Tiada yang disembah
  • Tiada yang dituju
  • tiada yang dicinta
  • tiada yang wujud selain allah
Jika hal ini kamu kerjakan dengan tekun dan dengan pemusatan perhatian yang sempurna ( khusu ) akan tampaklah keanehann  keanehan hakikat yang muncul dari qalbumu sendiri , untuk ini maka putuskanlah keterikatanm dirimu dengan alam rendah ( materi ) agar ruhmu melambung dalam taman taman keindahan ilahi , untuk mencapai ini berusahalah untuk banyak beribadah dengan sungguh sungguh dan memurnikan tujuan dan cinta kepadaNya , Jika dari alam malakut tampak sesuatu  *2  , janganlah berhenti , janganlah menoleh kepadanya  ,tapi katakanlah dalam hatimu bahwa  Apa yang kucari ada dibalikmu
Lalu hadirkanlah dalam hatimu  Firman Allah SWR
” dan orang orang yang berjuang untuk mencari keridhaan kami , maka Kami akan  benar benar  menunjukan jalan jalan Kami . Dan sesungguhnya Allah benar benar beserta orang yang berbuat baik “
( QS Al- Ankabut , 29-69 )
Barang siapa yang rindu  dan cinta kepadanya , Maka Allah akan menolongnyauntuk menemuiNya
orang orang yang mencintai Allah tidak akan melihat apapun selain Yang dicintainya
Keterangan
*1
Dalam sistem Sufistik Kundalilni Awakening yang ada dalam SEE   Shaktivat yang dilakukan akan membangkitkan dua jenis kundalini , yang pertama adalah kundalini fisik yang berada diperinium , kundalini ini berhubungan dengan pemurnian chakra cahkara energi  anda sebagai pusat energi eterik manusia yang kemudian akan berfungsi untuk membangkitkan pencerahan jiwa pada praktisinya.
Pencerahan jiwa adalah meningkatnya kesadaran kita dimana anda akan naik selangkah demi langkah dalam ketenangan , penguasaan emosi dan fikiran anda dan menghasilkan pencerahan jiwa anda yang akan menghasilkan  peingkatan kwalitas diri anda secara umum – Pencerahan universal , dimana p[encerahan universal ini masih bersifat keduniaan – duniawiah
Yang kedua adalah pembangkitan Sir – Fuad  atau bisa disebut sebagai kundalini ruh anda , yang bertempat di  dalam Qalbu – atau sir anda , Sir atau kundalini ruh ini sangat berhubungan dengan lataif lataif atau cakra cakra ruh anda , dimana energi kundalini ruh ini akan memurnikan lataif lataif anda yang berjumlah tujuh bualh  lataif sama seperti jumlah chakra fisik anda.
pemurnian lataif berhubungan langsung dengan peningkatan kesadaran ruh anda , dimana hal ini sangat berhubungan dengan kesadaran ilahi secara khusus untuk mencapai apa yang disebut oleh kaum sufi sebagai marifat -  Pencerahan  ilahi  dan Pencerahan Ilahi ini  bersifat keakheratan  ( Ukhrawi ) dan khusus bagi orang muslim
Kalau pemurnian chakra fisik anda dilakukan dengan meditasi dan pengaliran energi kundalini ke chakra chakra setelah dilakukan shaktivat  , maka pengembangan pemurnian lataif- chakra ruh hanya bisa dilakukan dengan zikir , pemurnian keikhlasan dan cinta Ilahi  serta dan peribadatan yang kontinue setelah dilakukan shaktivatnya .

Dalam riyadoh zikir kadang kadang indra keenam seseorang terbuka sehingga dia melihat segala sesuatu yang ghaib , apabila hal ini terjadi maka pencari tidak boleh menghiraukannya karena hal ini akan memalingkannya  pada tujuan utama dilakukan zikir tersebut yaitu untuk mencari kedekatan terhadap Allah Swt , hal ini juga terjadi pada pembangkitan kundalini fisik dimana sering kali seorang praktisi terhenti pada terbukanya indra keenam sehingga kemajuan spritualnya menjadi terhalang – mandeg  dari tujuan utamanya , karena itulah para master pada jaman dahulu selalu memperingatkan hal ini sebagai jebakan spiritual bagi para pencari , akan tetapi pada masa sekarang ini  malah banyak sistem kundalini yang malah mengeksplore hal ini karena hal hal yang berhubungan dengan kekuatan psikis dan indra keenam  adalah hal yang sangat laku untuk diperdagangkan.
 

Mengenal Lata’if

-  LATAIF  ( CHAKRA RUH )

Lataif adalah sentra energi halus ( Chakra ) yang berada pada ruh manusia , sentra energi halus ini  terletak pada Qalbu -Rasa manusia , apabila seseorang ingin mengeksplore sisi spiritualnya maka selain dia harus memberdayakan chakra chakra fisik yang terdapat pada tubuh energinya , dan kundalini yang terdapat pada periniumnya , dia juga harus membangkitkan chakra chakra ruhnya dan membangkitkan sirr- Qlabu – kundalini ruh yang terdapat pada fuad – hati nuraninya yang akan membimbingnya pada kebenaran yang hakiki
Ada 5 tingkatan Lata’if Posisi Hati ( The Stations of the Heart)

1. Tingkat pertama Maqamal Hati ( Qalb ) : Latifat al Qalb (Ilmiya : all knowledge, Ya Sayed : solihin )
Merupakan tingkatan masuknya ilmu pengetahuan ilmiah Setan bisa masuk dalam posisi ini, dan mengerti apa yang kalian akan lakukan. Inilah sebabnya mengapa kalian kadang2 memiliki pikiran buruk. Kalian terganggu ketika sedang sholat, kalian merasa dicurangi ketika bekerja dan merasa curiga.
Maqam ini dibawah otoritas Nabi Adam as karena mencerminkan aspek fisik dari hati. Warna cahaya dari hati adalah kuning, sense indra : pendengaran
2.Tingkat kedua Posisi dari Rahasia (sirr) :
Latifat as-Sirr
( Ruhiyya : spirituality, Hearing Seeing, Ya Sahib )

Pada posisi ini terdapat perbedaan yang nyata antara sadar dan bawah sadar. Merupakan posisi Ruhiyah atau spiritual. Indra keenam pada posisi inia dapat mengenali informasi dan Ramalan vision spiritual, dimana Allah memberikan rahasia kepada setiap individu umat manusia . Penyaksian spiritual vision dengan pendengaran dan penglihatan / penyaksian.
Dibawah otoritas Nabi Nuh as, karena merupakan kapal penyelamat dari Lautan Kegelapan dan penyelamat dari banjir ketak pedulian dan kebodohan.Cahaya hati dalam posisi ini adalah Merah. Para suhada dan Guru-guru dari 40 tarikat  dapat memasuki hingga posisi kedua ini.
3.Tingkat ketiga : Rahasia dari Rahasia (sirr as sirr) : Latifat Sirr as Sirr (Mithaliya : Perfecting, Balanced being, Ya Sadiq )
Tingkat kesempurnaan Spiritual dari kepastian, kehalusan hati. Tingkat para siddiqiun. Dibawah otoritas Nabi Ibrahim as dan Nabi Musa as. Nabi Ibrahim adalah symbol Kalifah di Bumi dan Musa as diberikan kelebihan dapat mendengar dan berbicara dengan Allah, dua atribut yang penting dalam mengenal ilmu pengetahuan Allah. Warna cahaya hati dari rahasia dari rahasia adalah Putih. Gambaran sempurna dalam posisi ini adalah pencapaian kesempurnaan Rasulullah saw merupakan gambaran terbaik kesempurnaan ciptaan Allah.
4. Tingkat keempat Yang Tersembunyi (Khafa): Latifat al Khafa (Jismiyya, Insan Kamil, Ya Rasul)

Kesempurnaan Fisik dari Insan Kamil, dibawah otoritas Nabi Isa as , karena hubungannya dengan Pengetahuan Tersembunyi, ia mewakili pemahaman Spiritual . Insan Kamil adalah ketika kesempurnaan jiwa tercermin dalam penampilan fisik dan menjadi image of perfection Muhammadiun. Hanya Rasulullah saw saja yang dapat memasuki posisi ini
5. Tingkat kelima Yang Paling Tersembunyi (Ahkfa) : Latifat al Ahkfa (Dhatiyaa :Essence, Ya Allah, Huwa)


Posisi dari Kehadiran, Hakikat. Tingkat ini hanya diketahui oleh Allah saja. Allah Huwa. Merupakan realitas Nabi Muhammad saw, karena hanya Rasulullah saw yang memiliki posisi diatas semua Nabi. Dalam Isra Miraj Nabi saw menyaksikan Kehadiran Allah swt. Direpresentasikan dalam Kalimah La ilaha illallah Muhammadur rasul Allah. Colour : Cahaya Hati dari Yang Paling Tersembunyi adalah Hitam. Allah memiliki rahasia penciptaan dalam genggamannya, tak ada seorangpun tahu kecuali Allah.

Untuk membangkitkan lataif sebenarnya tidak ada cara yang khusus , prinsipnya adalah anda harus mnenghaluskan rasa anda sehingga anda semakin peka akan kebaikan kebaikan anda . Dengan bantuan shaktivat atau pemberkatan seorang guru juga bisa dilakukan , Dalam hal ini penulis dapat melakukannya dengan persyaratan ilmu khusus menurut pakem ilmu yang telah diwariskan oleh guri guru spiritual penulis , karena ada pakem ilmunya , penulis tidak berani merubahnya.
pada waktu belajar , guru spiritual penulis menyuruh berbagai macam laku untuk menghidupkan lataif lataif penulis , caranya aneh aneh , misalnya penulis pernah disuruh tiap hari pergi kepasar dan , dipasar setiap berpanndangan dengan seseorang penulis harus membacakan doa bagi orang itu dalam hati , tentu bisa dibayangkan betapa repotnya penulis karena orang dipasar jumlahnya sangat banyak  dan hal ini dilakukan selama 40 hari lebih , guru spiritual penulis mengatakan hal ini untuk membangkitkan lataif penulis waktu itu .
Pernah juga penulis disuruh iftikaf dimesjid terus menerus selama berhari hari tanpa boleh pulang dan selama iftikaf penulis hanya disuruh merenung saja tanpa melakukan apapun kecuali shalat dan  keperluan fital lainnya, nah laku laku ini adalah untk membangkitkan lataif lataif yang ada di dalam hati ,
Tapi dengan cara shaktivat khusus hal yang ribet tersebut dapat kita hindari , hanya saja ada persyaratan tertentu untuk itu karea pakem ilmunya dari dahulu mengharuskan begitu
http://safuan.files.wordpress.com/2011/02/28441_1358715162095_1057983288_30834637_5936655_n.jpg 

PADEPOKAN KEBATHINAN ANNUUR.

Perguruan kebathinan ini mendidik para murid untuk berahlakul karimah dalam berinteraksi di masarakat setelah menimba ilmu pengetahuan dipadepokan ini dalam dakwah syiar islam,para pembimbing memberikan seluruh keilmuan yg dimilikinya dijabarkan sedetail mungkin.berdasarkan alquran bahwa apabila kita memberikan suatu ilmu kpd orang lain yg kita ketahui,maka allah akan menganti suatu ilmu yg belum kita ketahui.jgn kita selaku umat manusia sangat kikir terhadap pengetahuan yg dimiliki karna ilmu adalah milik allah.bagi saudara saudara ku seislam berikan pengetahuan dan ilmu yg dimiliki untuk disyiarkan kpd orang lain sehinga menjadi sodakoh jariyah,dan apabila engkau kikir terhadap ilmu yg engkau miliki maka bumi tidak akan menerimamu,hiduplah engkau ditempat selain dari ciptaan allah.para murid dipadepokan ini tidak dipungut biaya satu rupiah pun,selagi ada niat untuk belajar dipersilahkan,kami memberikan suatu keilmuan tanfa pamrih dan kami selaku pembimbing apabila ada murid yg diberikan kemampuan lebih oleh allah SWT,kami bahagia berarti berhasil didikan yg kami ajarkan,bukan malah kami iri,dengki,menjadian saingan diperguruan,harus dihancurkan,tidak ada yg mempunyai kemampuan menyamai pembimbing,itu persepsi salah dan keliru,kalau ada diperguruan lain bertemu masaalah yg kami sebutkan tadi,maka solat tobat lah,allah tidak akan menurunkan nur nur nya pada perguruan tsb,tetapi malah nar dan saiyton yg akan mengikuti pembimbing dan para santri perguruan tsb.cara melihat dari wajah apabila mengolah suatu keilmuan islam,apabila keluar dari kaedah islam wajah wajah orang tersebut suram dan sangar karna nurilahiyah tidak mengeluarkan aura  ilahi tetapi apabila benar cara pengolahanya diwajah mereka nampak awet muda,segar,bersemangat,lembut dan menerima ketentuan dari allah SWT.hati menjadi sumber mencari keridhoan nurilahiyah,penyakit hati harus dibuang dari setiap insan kalau mau mendapatkan energi ilahiyah tsb'menjauhi kemaksiatan,menjalankan apa yg diperintahkan meninggalkan apa yg dilarang allahSWT.

Macam & Jenis Penyakit Hati / Sifat Buruk - Iri Hati, Dengki, Hasut, Fitnah, Buruk Sangka, dan Khianat - Definisi & Pengertian

Macam-macam arti penyakit hati dan sifat buruk manusia :
1. Iri Hati
Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.
2. Dengki
Dengki adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut. Sifat ini sangat berbahaya karena tidak ada orang yang suka dengan orang yang memiliki sifat seperti ini.
3. Hasut / Hasud / Provokasi
Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama.
4. Fitnah
Fitnah lebih kejam dari pembunuhan adalah suatu kegiatan menjelek-jelekkan, menodai, merusak, menipu, membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan sehingga dapat berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain tanpa bukti yang kuat.
5. Buruk Sangka
Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.
6. Khianat / Hianat
Hianat adalah sikap tidak bertanggungjawab atau mangkir atas amanat atau kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya disertai bohong dengan mengobral janji. Khianat adalah ciri-ciri orang munafik. Orang yang telah berkhianat akan dibenci orang disekitarnya dan kemungkinan besar tidak akan dipercaya lagi untuk mengemban suatu tanggung jawab di kemudian hari.

BEKAM

BEKAM MUKJIZAT MEDIS, BUKAN EKSPERIMEN MEDIS

Anjuran Berbekam
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda :
الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ : شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu , sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay ) . Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay .” (HR Bukhari)

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda
إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)
Macam-Macam Bekam
  1. Bekam Basah (Wet Cupping )
Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting ) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam.
Cara Melakukan Bekam Basah :
Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
  1. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
  2. Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol.
  3. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
  4. Biarkan selama 3-5 menit.
  5. Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril.
  6. Bekam lagi posisi yang disayat tadi.
  7. Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.
  8. Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi.
  9. Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.
  10. Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).
  11. Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.
  1. Bekam Kering (Dry Cupping )
Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh.
Cara Melakukan Bekam Kering :
  1. Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
  2. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
  3. Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit.
  4. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
  5. Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak).
  6. Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister.
  7. Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi pembekaman.
  1. Bekam Seluncur (Sliding Cupping )
Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
Cara Melakukan Bekam Seluncur :
  1. Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak.
  2. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
  3. Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas
  4. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai tampak bruise (memar) kemerahan.
  5. Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit.
  1. Bekam Cepat (Flash Cupping ) atau Bekam Tarik
Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.
Cara Melakukan Bekam Cepat :
  1. Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.
  2. Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar).
  3. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas.
  4. Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan.
Diagnosis Penyakit Dengan Bekam
Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa (sama dengan diagnosa Iridology, mendiagnosa penyakit dari melihat pupil iris pelangi mata pasien).”
Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
  1. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel /saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku stozel, dalam ilmu medis eksperimen).
  2. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).
  3. Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi ” dan darah statis.
  4. Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin ”, defisiensi “Qi ” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin ”.
  5. Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
  6. Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
  7. Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.
  8. Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
  9. Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam
  1. Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah).
  2. Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit.
  3. Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah dianjurkan dengan posisi berbaring.
  4. Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan.
  5. Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan kembalinya penyakit.
  6. Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang.
  7. Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri (single use ) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker dan semisalnya.
  8. Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat.
  9. Permukaan kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak, noda darah dan darah stasis adalah reaksi normal setelah bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid ) lalu didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.
  10. Pasien yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum dengan minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya.
Larangan-Larangan Bekam
  1. Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang benar2 ahli dan berpengalaman yang sudah sering menangani pasien yg seperti ini.
  2. Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue ).
  3. Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema.
  4. Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun.
  5. Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.
  6. Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman.(alat juga harus dibedakan dan dianjurkan bawa alat sendiri)
  7. Jangan membekam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).
  8. Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).
  9. Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor.
  10. Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.
  11. Jangan memberkam daerah perut terlalu keras
  12. Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega 3, dls.
  13. Jangan melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya
  14. Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman.
  15. Jangan melakukan bekam langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.
  16. Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
  17. Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.
  18. Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan.
  19. Dilarang membekam area berikut :
    1. Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.
    2. Daerah sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil antibodi, yaitu di submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13).
    3. Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels ).

    MANFAAT TITIK BEKAM

    Titik bekam pada umumnya adalah untuk meringankan gangguan pada organ dan syaraf bila di-bekam pada tempat gangguan, terutama karena gangguan kelebihan darah atau darah kotor atau kedua-duanya. Titik-titik bekam yang disukai Rasulullah SAW, yaitu :

    Bekam atas dua urat leher :
  1. Mencegah sakit kepala.
  2. Mencegah sakit di wajah.
  3. Mencegah sakit gigi.
  4. Mencegah sakit telinga.
  5. Mencegah sakit hidung.
  6. Mencegah sakit kerongkongan.
Bekam pada tengkuk / kuduk :
  • Mencegah tekanan darah pada tengkuk.
  • Mengatasi rabun.
  • Mengatasi benjolan di mata.
  • Mengatasi rasa berat pada alis dan kelopak mata.
  • Mengatasi penyakit mata lainnya.
  • Mengobati lepra.
  • Mengobati berbagai macam penyakit.
Diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim bahwa : “Rasulullah SAW pernah menggunakan hijamah (bekam) atas tiga bagian tubuh, bagian atas tulang belakang dan atas dua urat leher.”
Bekam pada pelipis :
  • Mengobati sakit kepala.
  • Mengobati sakit di wajah.
  • Mengobati sakit telinga.
  • Mengobati sakit hidung.
  • Mengobati sakit kerongkongan.
Bekam pada pundak :
  • Mengobati penyakit di pundak.
  • Mengobati sakit di leher.
Diriwayatkan dalam Shohih Bukhori dan Muslim dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan bekam sebanyak 3 kali pada 2 pelipis dan pundaknya.
Bekam di atas pinggul :
  • Menghilangkan pegal-pegal.
  • Menghilangkan kelelahan.
Dalam Sunan Abu Dawud disebutkan dari hadist Jabir bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan bekam di bagian atas pinggulnya karena sakit pegal-pegal yang dideritanya.
Bagian lain tubuh boleh di-bekam sesuai tempat sakitnya selama bukan area yang dilarang di-bekam.
Haruskah sebulan sekali kita di-bekam ?
Jika kita ingin terbebas dari gangguan penyakit yang diakibatkan darah kotor atau sebagai tindakan penjagaan dan kewaspadaan kita terhadap penyakit, maka sangat baik bekam dilakukan sebulan sekali.
Dan agar tubuh kita lebih sehat lagi, maka lebih baik setiap hari kita minum herba kapsul Antitoxin Plus atau herba lainnya yang berkaitan dengan pembuangan toxin (racun) dari dalam tubuh.

CARA HIDUP SEHAT & FIT  :

@MAKAN YG HALAL & TOYYIB

@RUTIN BEKAM

@RAJIN MINUM MADU

@RAJIN MINUM ZAITUN

@KONSUMSI HABBAHSAUDA

@BERPUASA SUNNAH

@SHOLAT TAHAJUD

@PERBANYAK SODAQOH

Katakanlah Al-Qur’an itu adalah Petunjuk & Penyembuh bagi Orang-orang yang beriman { QS : Fushilat : 44 }


Berobatlah kalian Wahai hamba Alloh, sesungguhnya Alloh tidak menurunkan Penyakit kecuali Dia juga Menurunkan Obatnya” ( Hadits Soheh Ashabus-Sunan ).

RUQYAH SYAR’IYYAH; Cara Pengobatan Dan Bacaannya

RUQYAH SYAR’IYYAH, dalam prakteknya adalah upaya untuk mengusir jin dan segala macam gangguannya dengan membacakan ayat-ayat Al-Quran Al-Kariem. Bagi jin yang mengganggu dan jahat, bacaan Al-Quran ?terutama pada ayat tertentu- yang dibaca dengan baik dan benar oleh orang yang shalil dan bersih imannya, akan sangat ditakuti. Mereka akan merasakan panas yang membakar dan pergi.

Pengertian Ruqyah
Ruqyah secara bahasa artinya jampi-jampi atau mantera. Ruqyah sacara syar’i adalah jampi-jampi atau matera yang dibacakan oleh seseorang untuk mengobati penyakit atau menghilangkan ganguan jin atau sihir atau untuk perlindungan dan lain sebagainya dengan hanya menggunakan ayat-ayat Al-quran dan atau doa-doa yang bersumber dari hadist-hadist dari Rarulullah shallallahu’alaihi wassalam dan atau doa-doa yang bisa dipahami maknanya selama tidak mengandung kesyirikan. Ruqyah merupakan salah satu metode pengobatan yang telah dikenal sejak lama, bahkan sebelum nabi Muhammad -shalallahu ‘alaihi wassallam- diutus.
Ruqyah secara umum terbagi menjadi 2 macam;
Ruqyah Syar’iyyah yang diperbolehkan oleh syar’iah islam yaitu terapi ruqyah yang seperti diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.
Ruqyah Syirkiyyah yang tidak diperbolehkan oleh sya’iah islam.
Yaitu ruqyah dengan menggunakan bahasa-bahasa yang tidak dipahami maknanya atau ruqyah yang mengandung unsur-unsur kesyirikan.
Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam besabda “perlihatkan pada ku Ruqyah kalian, dan tidak apa-apa melakukan ruqyah selama tidak mengandung unsur syirik (HR. Muslim).
Dalam Islam ditemukan beberapa dalil yang membolehkan penggunaan ruqyah sebagai pengobatan penyakit. Seluruh ulama sepakat bahwa jenis ruqyah yang disebutkan dalam hadits (terapi Ruqyah Syar’iyyah) maka mengamalkannya adalah sunnah. Sedangkan ruqyah yang berbau syirik (Ruqyah Syikiyyah), seperti dengan menyebut nama seorang wali untuk menyembuhkan gangguan jin, atau dengan menggunakan hal-hal yang tak ada tuntunannya dalam syariat adalah terlarang dan haram hukumnya.
Namun realita yang terjadi di dalam kehidupan ummat islam, di samping metode ruqyah yang diajarkan Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wassallam- dalam hadits-hadits beliau, ada juga metode ruqyah yang merupakan hasil kreasi sebagian orang yang dianggap ahli agama (kiai, atau ustadz). Inilah yang menjadi persoalan. Banyak ruqyah hasil kreasi itu terasa janggal, bahkan menyebutkan beberapa nama yang tak dimengerti. Satu contoh metode ruqyah yang dilakukan seorang kiyai yaitu dengan mengucapkan beberapa kalimat dengan hitungan tertentu dan disertai puasa tujuh hari, dan di malam harinya yang bersangkutan harus melaksanakan shalat hajat. Perbuatan semacam ini jelas tak ada petunjuknya di masa Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wassallam-, sehingga dapat digolongkan ke dalam bid’ah (terapi ruqyah yang tidak Islami), ruqyah seperti ini termasuk yang dilarang dalam syari’at islam. Dari mana ia bisa menentukan bacaan tersebut, serta jumlah dan syarat puasanya. Bukankah puasa merupakan ibadah yang hanya boleh ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya?
Oleh karenanya, kaum muslimin yang menjaga tauhid jangan terpengaruh dengan cara-cara ruqyah bid’ah semacam ini, dan senantiasa mengamalkan apa yang diajarkan Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wassallam- saja. Lagi pula bisa jadi kalaupun ruqyah itu membuahkan hasil dengan hilangnya penyakit atau perginya jin dari tubuh orang yang kesurupan, maka itu hanyalah permainan jin semata, agar banyak orang yang terjebak ke dalam bid’ah semacam ini.
Landasan Syar’i Ruqyah Syar’iyyah
Allah berfirman dalam Al-Qur’an, yang artinya: “Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isro : 82)
Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wassallam- bersabda :
اعْرِضُوا عَلَيَّ رُقَاكُمْ لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ شِرْكٌ
“Bacakan ruqyah-ruqyah kalian kepadaku, tidak apa-apa dengan ruqyah yang tidak mengandung kesyirikan didalamnya.” (HR. Muslim)
Pendapat Ulama tentang Ruqyah
Imam Nawawi berkata: “Ruqyah dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan dengan do’a-do’a yang telah diajarkan oleh Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wassallam- adalah sesuatu hal yang tidak terlarang. Bahkan itu adalah perbuatan yang disunnahkan. Telah dikabarkan para ulama bahwa mereka telah bersepakat (ijma’) bahwa ruqyah dibolehkan apabila bacaannya terdiri dari ayat-ayat Al-Qur’an atau do’a-do’a yang diajarkan oleh Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wassallam-.”
(Shahih Muslim bisyarhi An-Nawawi : 14/341)
_____________________________________________________________
TERAPI RUQYAH SYAR’IYYAH salah satu cirinya adalah:
Cara atau prosesi pengobatan Ruqyah Syar’iyyah harus sesuai dengan nilai-nilai Syari‘ah. contohnya: pasien wanita harus tetap menutup aurat & afdholnya si peruqyah juga wanita, namun jika tidak ditemukan atau karena sulitnya mencari peruqyah wanita, maka dibolehkan dilakukan oleh peruqyah pria dengan syarat; harus ada pihak mahrom dari pasien atau ada orang lain ditempat dilakukannya terapi tersebut dengan maksud menjaga diri dari adanya fitnah, peruqyah pria harus menggunakan sarung tangan tebal sebaga media untuk ketika dipandang perlu untuk memegang anggota tubuh si pasien wanita. wallahu a’lam!

____________________________________________________________
Diantaranya yang paling sering digunakan adalah ayat kursi, beberapa penggalan ayat dalaÉ nsurat Al-Baqarah (tiga ayat terakhir), Surat Ali Imron, Surat Yasin, Surat Al-Jin, surat Al-Falaq dan Surat An-Naas. Selain itu masih banyak ayat dan doa-doa lainnya yang diriwayatkan kepada kita untuk dibacakan kepada orang yang kesurupan.
Tetapi bila orang itu menggunakan cara-cara yang menyimpang, apalagi dengan melanggar syariat dan aqidah, tidak boleh dilakukan. Karena tujuan jin ketika mengganggu manusia tidak lain adalah untuk menyeret manusia kepada pelanggaran dan syirik kepada Allah.
Misalnya, bila orang itu bilang bahwa jin itu minta sesajen, minta kembang, atau dikorbankan hewan sembelihan sebagai tumbal, itulah syirik yang sejati. Atau apapun yang secara syariah bertentang dengan hukum-hukum Allah.
Pada dasarnya bila dibacakan ayat-ayat Ruqyah Syar’iyyah, jin itu sangat takut dan tidak berani menawar-nawar dengan minta ini itu. Karena pembacaan ayat-aayt Al-quran itu membuatnya kesakitan yang sangat, sehingga dalam proses Ruqyah, tidak ada permintaan dari jin kecuali harus pergi dan berhenti dari menganggu manusia.
Karena itu pastikan bahwa orang yang anda minta bantuannya adalah seorang muslim yang shaleh, mengerti ajaran syariah dengan benar, kuat aqidahnya, benar ibadahnya, lurus fikrahnnya dan yang penting diperhatikan, dia hendaknya punya pengalaman sebelumnya dalam menghadapi jin, agar mengenal tipu daya dan trik-trik yang digunakan jin untuk berpura-pura pergi padahal tidak dan sebagainya

Jumat, 08 Maret 2013

PENYIMPANGAN DAN KESESATAN KEILMUAN TENAGA DALAM

Pokok Kesesatan dan keyirikan dalam Keilmuan Tenaga dalam / Ilmu metafisika adalah :

1. Dengan belajar tenaga dalam/ilmu metafisika seorang bisa menjadi sakti karena dengan menyalurkan energinya kebagian tubuh tertentu seseorang bisa kebal.
a. kekebalan dengan tenaga dalam :saya dulu bisa membuat kebal tangan dengan membayangkan jurus dua disertai isarah nafas keluar dengan mengejangkan ulu dada/ulu hati/perut dan mengejangkan tangan meniatkan menyalurkan energi ke tangan kanan untuk dibuat kebal dari bacokan celurit. Setelah cukup disalurkan lalu dikunci dengan jurus empat dan satu.
b. kekebalan dengan ilmu metafisika : Dengan merapal ajian brajamusti (untuk mendapatkan ilmu metafisika ini dengan puasa mutih 7 dan 40 hari dengan tiap hari merapal ajian tsb. Bisa juga dengan klaim menyerap energi prana/alam semesta lalu dipadatkan auranya dibagian tubuh tertentu yang ingin dibuat kebal.

Pengkajian dari sisi syari’at :
Tekhnik yang diajarkan untuk membuat kebal dalam perguruan tenaga dalam merupakan suatu bentuk bid’ah yang tidak pernah diconcohkan rasulullah, jika memang ilmu kebal itu bisa dipelajari dan benar-benar diperbolahkan secara agama maka tentu pada zaman Rasulullah juga para sahabat yang dahulu akan mempelajarinya, namun kita tidak pernah melihat rasulullah kebal, rasulullah terluka diperang Uhud bahkan para sahabat ada yang meninggal…… Rasulullah tidak pernah mempelajari ilmu kekebalan dan justru terluka pada peperangan adalah kemulyaan karena darah yang kita keluarkan akan berbau kasturi dan akan menjadi saksi di padang mahsyar kelak sebagai bukti kita berjihad dijalan Allah. Kesimpulannya : bagaimanapun bentuknya ilmu kekebalan dari tekhnik Tenaga dalam (walaupun katanya tidak pakai mantra dan hanya pake energi), tekhnik ilmu metafisika atau tekhnik paranormal/dukun tetap sama bid’ah dan semuanya telah disesatkan oleh syetan!
Ada riwayat mengenai ilmu kebal yang dimiliki Al-Harits ad-Dimasyqi yang muncul di Syam pada masa pemerintahan ‘Abdul Malik ibn Marwan,lalu mendakwakan dirinya sebagai nabi;setan-setan telah melepaskan rantai-rantai yang melilit dikedua kakinya, membuat tubuhnya menjadi kebal terhadap senjata tajam, menjadikan batu marmer memujinya saat disentuh tangannya, dan ditampakkan pada masyarakat sekelompok pasukan yang terbang diudara dan dikatakannya itu adalah malaikat. Ketika kaum Muslimin telah berhasil menangkap al-Harits ad-Dimasyqi untuk dibunuh, seseorang menikamkan tombak ketubuhnya, namun tidak mempan (punya ilmu kebal). Maka berkatalah ‘Abdul Malik ibn Marwan berkata kepada orang yang menikamnya itu,”Itu adalah karena engkau tidak menyebut mana Allah ketika menikamnya.”Maka ia pun mencoba lagi menikamnya dengan terlebih dahulu membaca Bismillah, dan ternyata tewaslah ia seketika.
Dari riwayat diatas jika ada yang mengaku punya ilmu kekebalan saya berani untuk menguji kekebalan mereka baik dari perguruan tenaga dalam/Ilmu metafisika…..Saya hanya mencukupkan diri dengan membaca doa ruqyah untuk melukai mereka yang kebal (dengan syarat benda untuk melukai baik berupa “pisau, silet dll” dari saya) untuk membuktikan ilmu mereka itu adalah ilmu pemberian syetan.

2. Dengan kekuatan fungsi jurus bisa mengalahkan musuh dari jarak jauh.
  1. Dengan tenaga dalam : Contoh saya dulu mempelajari jurus mementalkan lawan dengan kekuatan gerak jurus 2 dengan cara ketika musuh sedang sangat emosi dan menyerang kita kita dapat mementalkan musuh dengan menggunakan jurus dua. Selain itu bisa juga membuat musuh yang menyerang pingsan bahkan mati dengan kekuatan jurus delapan (jurus tusukan) dan mengunci musuh dengan menggunakan jurus dua dan empat. Dan masih banyak lagi fungsi pertahanan dengan fungsi jurus tenaga dalam.
  2. Dengan ilmu metafisika : seperti perguruan Hikmatul Iman dengan memakai ilmu Tahanan Maut untuk mementalkan penyerang yang emosi.
Pengkajian dari sisi syari’at :
Tekhnik yang diajarkan untuk mengalahkan musuh dari jarak jauh dalam perguruan tenaga dalam merupakan suatu bentuk bid’ah yang tidak pernah dicontohkan rasulullah, jika memang pukulan tenaga dalam jarak jauh itu bisa dipelajari dan benar-benar diperbolahkan secara agama maka tentu pada zaman Rasulullah juga para sahabat yang dahulu akan mempelajarinya, namun kita tidak pernah melihat rasulullah mementalkan penyerang dari jarak jauh.
Kesimpulannya : bagaimanapun bentuknya jurus pukulan tenaga dalam yang melumpuhkan musuh dari jarak jauh yang berasal dari tekhnik Tenaga dalam (walaupun katanya tidak pakai mantra dan hanya pake energi), tekhnik ilmu metafisika atau tekhnik paranormal/dukun tetap sama bid’ah dan semuanya telah disesatkan oleh syetan!
3. Latihan aplikasi jurus tenaga dalam, seorang murid diharuskan untuk bisa emosi / marah dalam latihan menyerang.
Seorang praktisi Td diharuskan membuat emosi secara instan seperti membayangkan seorang yang sangat dia benci, atau kejadian yang sangat dibencinya hingga emosi negatifnya timbul lalu dia mulai menyerang praktisi Td lain yang sudah siap dengan jurus-jurus TD atau ilmu metafisiknya.

Pengkajian dari sisi syari’at :
Dalam syari’at islam TIDAK DIPERBOLEHKAN seseorang itu memiliki sikap membenci, pendendam  atau marah yang dipelihara apalagi dibuat-buat. Rasulullah telah melarang seseorang untuk emosi karena dengan emosi syaitan bisa menguasai mereka yang sedang marah, dalam suatu riwayat beliau melarang seorang sahabat untuk marah dengan bersabda :“Janganlah engkau marah”, Rasulullah mengulanginya beberapa kali “Janganlah engkau marah”. Rahasia mereka (yang latihan tenaga dalam) harus marah sebab dengan marah tersebut syaithan bisa masuk dalam tubuh musuhnya sehingga bisa dipengaruhi jurus tenaga dalam dan bukannya karena listrik tubuh,energi yang dipancarkan dan alasan-alasan lainnya. Sebagaimana sabda Rasulullah :“Sesungguhnya syaithon mengalir dalam tubuh manusia sebagaimana aliran darah.” (Riwayat Bukhori).
Hal ini diperkuat oleh pernyataan para praktisi tenaga dalam bahwa jurus akan berfungsi penuh dan sempurna jika lawan dalam keadaan emosi.Jadi bukanlah karena energi tenaga dalam musuh yang dalam keadaan emosi dapat ditaklukkan dengan fungsi jurus-jurus tertentu tetapi khodam jurus itulah yang langsung merasuk kedalam tubuh lawannya yang dalam keadaan emosi menuju otaknya hingga lawannya bisa kita permainkan dengan fungsi jurus tenaga dalam/lmu metafisika.

Menyingkap Rahasia Ilmu (Laduni)

Rahasia ahli kitab yang mampu memindahkah kursi Ratu Bilkis sebagaimana  di kisahkan Al qur an hingga kini masih merupakan misteri.
Menimbulkan tanda tanya besar dan spekulasi tersendiri bagi  kalangan umat Islam. Apakah ilmu tersebut hanya dongengan saja ?. Ataukah ilmu tersebut masih bertahan hingga kini.
Al qur an pasti tidak mungkin memberitakan , jikalau hanya sekedar sebuah dongengan pengantar tidur saja. Pasti ada rahasia yang sangat besar di balik pengungkapan berita tersebut. Apapun yang diberitakan  Al qur an adalah sebuah kepastian, hukum sunatulloh, yang berlaku dari dahulu, kini, hingga nanti.  Meliputi seluruh peradaban manusia dan alam semesta.  Jadi logikanya ilmu tersebut pasti masih ada dalam kesadaran umat manusia hingga kini.
Namun siapa yang memiliki ilmu tersebut ?. Dan sebenarnya rahasia apa  (hikmah) yang diajarkan Allah kepada orang tersebut. Apakah yang di maksud dengan hikmah   dari kitab-kitab-Nya ?.  Sehingga (ketika) seseorang telah mampu memahami hikmah dari kitab-kitab-Nya, orang tersebut akan memiliki kemampuan luar biasa. Bagaimanakah cara menyingkapkannya.
Banyak sekali kajian yang mencoba mengungkapkannya, dengan segala wahana yang di tawarkan. Kajian ini mencoba memberikan pembanding bagi kajian-kajian lainnya. Memberikan alternatif pemikiran. Bagaimana seharusnya  kita menyikapi berita (kisah) Al qur an tersebut ?.
Mengkaji Ilmu Laduni
Banyak sudah kajian yang membahas perihal Ilmu Laduni ini. Ada sebagian orang yang menghubungkan ilmu ini dengan kekuatan ghaib, karomah, kesaktian dan lain sebagainya. Ada lagi yang percaya bahwa orang yang memiliki ilmu ini akan memiliki kemampuan membuka berita-berita  ghaib. Sehingga orang yang memiliki ilmu ini akan mampu meramalkan kejadian yang bakalan terjadi,  sebagaimana yang di isyaratkan dalam hikayat nabi Khidir. Karenanya, orang kemudian percaya dan meyakini bahwa ilmu ini hanyalah milik para nabi dan para wali saja.
Ilmu Laduni telah di persepsikan, dikontruksikan sedemikian rupa, berkaitan dengan karomah dan lainnya, sehingga jika kemudian ada orang yang mengaku memiliki kemampuan mendekati persepsi ini, maka  orang tersebut akan di puja-puja  bagai orang sakti, sebagaimana  orang yang dianggap setingkat para wali. Begitu terpesonanya manusia melihat kehebatan yang dipertunjukannya. Sehingga mereka lupa bahwa bukan itu hakekat Ilmu Laduni. Kehebatan Ilmu Laduni yang disangkakan akhirnya menjadi tujuan para pemuja ilmu.
Sebuah ironi atas ilmu, jika ada permintaan maka ada penawaran begitulah hukumnya. Ketika orang tergila-gila dengan ilmu tersebut, maka ada sebagian orang lainnya yang melakukan klaim bahwa dirinya telah memiliki ilmu yang dimaksud. Seperti semut bertemu gula, begitulah keadaannya. Pemilik ilmu kemudian dikerumuni, di puja di perlakukan bak raja, titahnya adalah titah sang pendito ratu.
Maka bermuncullah orang-orang yang mengaku aku telah memiliki ilmu Laduni dan bahkan katanya mampu mengajarkan ilmu tersebut. Munculah fenomena  para dukun yang berkolaborasi dengan para jin, mengaku memiliki ilmu Laduni,  biar semakin laris dagangan mereka karena  dianggap wali atau orang  tua sakti.
Ilmu Laduni biasa juga di sebut dengan Ilmu Hikmah adalah Ilmu Hati. Pada awalnya,  Ilmu ini lebih banyak membicarakan perihal penyingkapan hati, teori tentang Dzauk (rahsa) dan Kasyaf. Jika hati  sudah bening maka jiwa diharapkan akan mampu membaca dan menangkap kehendak-kehendak Allah. Bahkan sampai kepada membaca Lauh Mahfudz.
Dalam dimensi inilah kemudian orang sering menyalah gunakan pemahaman atas ilmu ini. Orang-orang yang tergila-gila ilmu ini, mengklaim dirinya telah melihat Lauh Mahfud.  Dia meng klaim telah membaca apa yang tersurat ataupun tersirat, mampu menguraikan hikmah kata perkata bahkan setiap huruf dari Al qur an. Mampu menguraikan hikmah tiap surah dan ayat yang berhubungan dengan kekayaan, kesaktian, kekuatan dan lain-lainnya.
Setiap surah kemudian di urai menjadi obat bagi siapa saja yang sakit dan membutuhkan bantuan. Pendek kata ayat-ayat Al qur an dan setiap hurufnya dijadikan komediti yang dapat di jual belikan sesuai dengan kebutuhan manusianya. Sungguh hal yang menimbulkan bahaya tersendiri bagi bagi orang yang tidak lurus hatinya.
Rosululloh mengingatkan kepada kita agar berhati-hati terhadap orang yang mengaku-aku memiliki Ilmu Hikmah (Laduni). Berkata Aisyah ra bahwa Rosululloh setelah membaca Surah Ali Imron ayat 7;
“Jika kamu melihat orang-orang bermujahadah tentang itu (mencari takwil perihal ayat-ayat mustasyabihat) maka itulah orang-orang yang dimaksud Allah, (orang yang akan menimbulkan fitnah) maka jauhilah mereka” (Riwayat Imam Ahmad). Riwayat ini di kuatkan oleh Bukhari, Muslim dan Ibn Jarir.
Banyak sekali ayat yang tidak seharusnya di takwilkan, dan memang akan sulit di takwilkan. Sebab banyak dimensinya, salah satunya adalah berada dalam  dimensi rahsa, misal kata cinta, kasih sayang, ikhsan, takwa, syukur, iman, dan lain-lainnya. Kata tersebut hanya akan mampu dipahami jika kita sudah berada dalam keadaan hal yaitu suasananya.
Maka jika seseorang ingin mengetahui bagaimanakah keadaan rahsa cinta kepada Allah misalnya, maka orang tersebut harus memasuki dimensi rahsa. Jika hanya  diuraikan melalui akal dan logika, melalui perbendaharaan kata-kata manusia, maka kita tidak akan mampu mendapatkan keadaan hal (suasana) sebagaimana yang dimaksud oleh kata cinta itu sendiri.
Semisal buah jeruk, kita tidak akan mampu mendapatkan referensi utuh perihal jeruk, jika kita tidak mendapatkan realitas buah itu sendiri.  Jika kita sudah menemukan realitas jeruk maka karenanya, kita pun dengan sendirinya,  menjadi mampu berada dalam suasana, keadaan, kondisi, hal siap menerima makna hakekat jeruk selanjutnya  yang masuk kedalam kesadaran kita, karena kita sudah memiliki referensinya (realitasnya).
Jika kita masuk kedalam realitas dimensi keadaan hal (suasana)  hakekat sebagaimana keadaan jeruk itu sendiri, secara bulat, baik dalam realitasnya maupun dalam dimensi rahsanya, dan oleh karenanya kita kemudian memiliki pengetahuan tentang hal ikhwal perihal buah jeruk tersebut dengan benar dan utuh, sehingga kita mampu menjadi yakin yakinnya, tanpa ada ruang yang menyisakan keraguan sedikitpun  di dalam dada kita, maka oleh sebab karena keyakinan ini,  jikalau ada pembantah meskipun sang pembantah mampu membalikan gunung sekalipun, keyakinannya akan tetap tidak akan tergoyahkan. Dia akan tetap pada pendiriannya bahwa hakekat jeruk yang benar adalah yang sebagaimana realitas dalam kesadarannya itu.
Maka  (ketika) kita berada dalam pengamatan ini, dalam suasana kondisi seperti ini  maka  secara tidak langsung, kita tengah  berada di dalam bagian dari  Ilmu Laduni itu sendiri. Inilah yang ingin saya sampaikan.
Hakekat Ilmu Laduni
Dalam pemahaman saya hakekat Ilmu Laduni sendiri adalah sama saja dengan ilmu-ilmu lainnya. Ilmu yang dipelajari melalui pemahaman empiris. Hakekat Ilmu Laduni  menurut saya, adalah Ilmu yang akan menghantarkan kepada seseorang kepada keyakinanya, ilmu yang mampu menyingkapkan hijab hati atas sesuatu, sehingga nampaklah baginya kebenaran itu.
Kebenaran itu  yang kemudian akan menjelaskan sendiri bagaimana keadaannya. Selanjutnya, jika kebenaran sudah diketahuinya dengan hak maka munculah keyakinan utuh, dimana dalam hatinya tidak menyisakan ruang untuk keraguan sedikitpun. Dengan kata lain Ilmu Laduni adalah Ilmu yang di gunakan untuk menambah keyakinan seseorang dari keyakinannya yang ada sebelumnya. Menambah kuat keimanan dari keimanan yang penuh keraguan. Sebab kebenaran itu sendiri yang akan berkata kepadanya. Sehingga pada saatnya nanti kesadaran orang tersebut akan sampai kepada/di posisi kearifan tertinggi sebagai manusia.
Sesungguhnya Al qur an penuh hikmah. Jika saja  kita mampu menerima dan menetapi  keadaan yang dimaksud suatu ayat. Maka itu adalah hikmah yang sangat banyak. Sebab dengan pemahaman semisal satu ayat  saja, jiwa kita akan mampu tenang. Jiwa akan dengan sendirinya tenang dalam menetapi takdir-takdirnya dalam keyakinannya.
Ketenangan yang tidak di buat-buat. Sebab dirinya diliputi suatu keyakinan bahwa Allah tidaklah menghendaki kesukaran bagi dirinya. Bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Pengasih dan maha Penyayang. Inilah keyakinan sejati.  Karena dia sudah pernah merahsakannya, keadaan dalam keyakinan itu. Disinilah ranah Ilmu Laduni, wilayah rahsa (dzauq), penyingkapan daya (kasyaf), menetapi posisi kedudukan dan keadaan  jiwa atas hal didalam hikmah atas makna setiap surah.
Saya akan sedikit mengulasnya dengan salah satu contoh dan keadaannya sebagai berikut, misalnya keadaan pada surat Al baqoroh ; 185, diinformasikan kepada kita. Firman Allah :  “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. “  Sekilas kita membaca ayat tersebut sebagai informasi biasa saja, namun jika kita masuki lebih dalam, ayat tersebut seperti bicara kepada kita. Anehnya, meskipun kita mencoba memasuki lebih dalam lagi keadaan seperti yang dimaksud ayat tersebut kita tidak akan mampu menemukan keadaan posisi jiwa disitu yang pas dengan pemahaman ayat tersebut.
Timbullahkeraguan pada diri kita, seperti apa keadaannya ?. Kemudahan seperti apa yang dimaksudkan. Bukankah kehidupan kita, hanyalah  mendapati kesukaran demi kesukaran, kesulitan demi kesulitan,  hidup tak berbatas tepi, merana terus menerus sepanjang waktu ?. Begitulah kita akan selalu saja mempertanyakan keadaan diri kita. Berikutnya alih-alih kita mengakui kebenaran ayat tersebut. Malahan selanjutnya kita pun akan menganggap remeh, bahkan mengabaikan saja ayat ini. Kita malas sekali berfikir akan kebenarannya.  “Masa bodoh ah..gak ngerti lupakan saja ..!” Begitulah kita.
Keadaan jiwa akan meliar, bertanya dan memberontak kepada siapa saja dalam dirinya, kepada apa saja. Jiwa akan terus mendebat; “Jika Allah mengehendaki kemudahan bagi saya kenapa hidup saya susah begini, kenapa saya tidak kaya, kenapa saya tidak cantik, kenapa saya tidak dilahirkan dari konglomerat, apa yang di mudahkan Allah atas saya, kenapa bla..bla..dan seterusnya dan seterusnya.” Jiwa tidak akan pernah berhenti menghujat.
Begitulah keadaan jika jiwa tidak memiliki referensi apapun atas yang kita ucapkan. Dalam kasus ini, jiwa akan terus bertanya tentang takdirnya. Kemudahan apa yang diberikan Allah atas takdirnya. Muncullah prasangka kepada Tuhan. “Jika Allah tidak menghendaki kesukaran pada dirinya, mengapa kehidupannya kok sukar begini.” Jiwa tidak mengerti, tidak pernah mau mengerti, apa maunya Allah.  Sungguh karena hakekatnya jiwa belum mengetahui keadaan hal kebenaran atas firman Allah tersebut.
Sebagaimana  yang dialami kaum Yahudi ratusan abad lalu, dahulunya mereka seringkali membuang atau menghilangkan ayat-ayat yang tak dimengertinya, yaitu ayat yang dianggap mereka  tidak pas  dengan akal mereka.  Sesungguhnya dikarenakan mereka tidak paham dan  tidak pernah mendapatkan posisi dan keadaan  yang pas saja, disebabkan karena terhijab akalnya mereka  itu.
Hijab telah menutup diri mereka  untuk mengetahui hakekat dan  keadaan hal-nya sebagaimana yang dimaksudkan surah atau ayat dalam firman Allah. Mereka penuh prasangka, karenanya mereka membuang sebagian ayatnya atau mengganti dengan buatan mereka sendiri. Maka kemudian kita dengar ceritanya bahwa  kaum Yahudi banyak yang merubah isi dan kandungan kitab-kitab mereka. Itulah sebab jika manusia hanya menggunakan akalnya saja, pasti mereka  tidak akan mampu menerima keadaan hal  yang dimaksudkan oleh firman Allah. Maka  karena kesombongannya itu, secara begitu saja mereka kemudian mengikari (dalam hati mereka)  dan mendustakan  firman-firman Allah tersebut.
Memang tidak gampang memaknai keadaan yang dimaksud ayat tersebut, dan mengambil ikhwal kebenarannya, namun jangan sampai  karena  kita tidak mampu memaknai ayat tersebut, dengan seenaknya kemudian kita  menganggap ayat tersebut salah. Atau mengabaikan keberadaan adanya firman Allah tersebut. Kita harus ber hati hati dengan ini.
Kondisi seperti ini sebetulnya terjadi kepada siapa saja. Ketika keadaan jiwa belum siap maka jiwa tidak akan mampu menerima keadaan hal dan kebenaran ayat tersebut. Itulah keadaan diri setiap manusia. Walau bisa saja secara logika kita menerima kebenaran atas  ayat al qur an. Sebab dikarenakan pengaruh kesadaran kolektif atas diri kita, yaitu keimanan yang diturunkan orang tua kita.
Namun  keadaan jiwa nyatanya tidak bisa dipaksa untuk begitu saja mengakui hal ini. Jika jiwa tidak memiliki referensi atas rahsa dan keadaan tersebut maka  jiwa akan tetap dalam posisi pengingkaran. Jiwa tidak mampu mengenali, keadaan seperti  apa yang dimaksudkan sehingga terjadilah keraguan yang tersembunyi dalam hatinya.  Keraguan dalam hati inilah yang sering menimbulkan penyakit maka manusia tidak bisa khusuk. Keraguan ini harus di singkapkan, di buka lapis demi lapis. Sampai hati menjadi bening dan mampu menerima keadaan hal dan kebenaran firman Allah yang dimaksudkan tersebut.
Mari kita eksplorasi lagi, bagaima posisi keadaan jiwa saat kita mengucapkan “Sesungguhnya sholatku, ibadahku,  hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam. “ Bayangkanlah bagaimana keadaan jiwa yang semestinya, bagaimana rahsanya, mampukah kita dalam posisi benar-benar dalam keadaan sebagaimana yang dimaksud oleh ucapan kita itu ?.
Ilmu Laduni akan menyingkapkannya untuk kita, bagaimana rahsa dan keadaan itu. Sehingga kita akan mampu menetapi keadaan tersebut dengan sebenar-benarnya, dengan se yakin yakinnya. Keyakinan yang utuh.  Kalau berkeinginan melakukan eksplorasi berikutnya, cobalah dengan lafadz lainnya; “ Subhanalloh, Alhamdulillah, Allahu Akbar, Lai Ila ha illlah, Lau haula wala kuwata ila billah, Ina lillahi wa ina ilaihi rojiun.” Cobalah bagaimana posisi jiwa dalam keadaan hal tersebut.

Sifat-Sifat Kesaktian Mahluk Halus



Dalam kehidupan mahluk halus di alam gaib, kekuatan dan kesaktian adalah sesuatu yang sangat penting. Hidup mereka banyak didasarkan pada kekuatan yang dimiliki.
Seringkali di antara para mahluk halus terjadi perebutan wilayah dan tempat tinggal, maka siapa yang kuat, dia yang akan menang dan berkuasa. Siapa yang kuat, dia dapat menjadi pemimpin dan penguasa. Siapa yang lemah, dia harus tunduk kepada yang lebih kuat, atau menyingkir supaya tidak menjadi korban. Yang lemah akan mencari yang lebih kuat untuk menjadi tempat berlindung.

Di dunia manusia, kekuatan dan kesaktian adalah pengertian yang berbeda. Kekuatan menggambarkan tenaga / kekuatan tubuh manusia dan kesaktian menggambarkan kombinasi kemampuan manusia yang terkait dengan kekuatan tubuhnya, kemampuan olah gerak, tenaga dalam, tenaga batin / spiritual dan ilmu gaib / khodam, senjata dan pusaka.
Di dunia mahluk halus, kekuatan dan kesaktian pengertiannya tidak banyak berbeda, karena semuanya tergantung pada kekuatan energi dan kemampuan untuk menembus benteng pertahanan lawannya. Kekuatan dan kesaktian mahluk halus ditentukan oleh besarnya, kepadatan dan ketajaman energinya.
Semasa manusia masih hidup, kesaktian manusia merupakan kombinasi dari kekuatan tubuhnya, kemampuan olah gerak, tenaga dalam, kebatinan / spiritual dan ilmu gaib / khodam, jimat dan pusaka, dan kekuatan dewa di dalam tubuh orang yang ketitisan dewa. Tetapi setelah kematiannya, kekuatan sukmanya terutama berasal dari kekuatan kebatinan dan spiritual yang telah dicapai semasa hidupnya  (baca :  Kesaktian Manusia)  dan kekuatan gaib jimat dan pusaka jika memilikinya di alam gaib.
Kekuatan gaib dari sukma manusia titisan dewa atau yang memiliki khodam atau jimat / pusaka akan berbeda dengan kekuatan sukma manusia yang murni berasal dari dirinya sendiri. Semasa hidupnya manusia tersebut memiliki tambahan kekuatan gaib dari roh lain yang bersamanya, sehingga tampak "lebih" dibanding manusia lainnya. Tetapi setelah kematiannya, roh lain itu akan memisahkan diri darinya, hidup sendiri-sendiri, sehingga kesaktian / kekuatan sukmanya akan berkurang, kembali ke kekuatan aslinya.
Kekuatan mahluk halus, termasuk sukma manusia, terutama berasal dari kekuatan energinya sendiri, ditambah kekuatan gaib jimat dan pusaka jika memilikinya. Tetapi kekuatan mereka tidak selalu sama dengan apa yang tampak pada kondisi normalnya, karena ada mahluk halus tertentu yang dapat melipatgandakan kekuatannya pada saat bertarung, misalnya bangsa dewa yang dapat bertriwikrama, melipatgandakan kekuatannya menjadi 3 kali kekuatan normalnya, atau bangsa buto yang dapat melipatgandakan kekuatannya menjadi 5 kali kekuatan normalnya, sehingga bagi yang belum mengenal sifat-sifat mereka akan kecele, karena kondisi kekuatan mereka pada saat bertarung akan berbeda jauh sekali dengan yang dilihatnya dalam kondisi normalnya.
Secara fisiknya para mahluk halus adalah bersifat energi, sehingga secara alami dari tempat keberadaannya mereka akan memancarkan suatu hawa energi yang sesuai dengan kondisi psikologis dan sifat perwatakannya. Mahluk halus yang kesaktiannya tinggi, pengaruh hawa energi mereka, yang dirasakan bersifat positif atau negatif, sangat kuat, sehingga bukan hanya dapat mempengaruhi manusia, tetapi juga mempengaruhi para mahluk halus lain, dan pengaruhnya mencakup jarak yang jauh (yang kekuatannya sangat tinggi pengaruhnya bisa sampai beratus-ratus kilometer). Berbeda dengan sukma manusia yang walaupun kesaktiannya tinggi, tetapi pancaran aura energinya hanya beberapa meter saja dan pancaran aura energinya itu menggambarkan hawa kekuatan kebatinan atau spiritualnya.

Para mahluk halus, selain sukma manusia, dapat membentuk suatu bentukan energi atau membentuk energinya sesuai keperluannya. Artinya para mahluk halus itu dapat membentuk suatu bentukan energi, yang dapat dijadikan energi pagaran diri untuk perlindungan dan bertahan dari serangan mahluk halus lain, atau menyalurkan energi untuk menyerang menusuk, atau untuk merubah penampilan wujudnya, atau untuk mempengaruhi pikiran manusia, atau untuk tujuan yang lain.

Dengan pagaran energinya, mahluk halus yang kekuatannya tinggi dapat merasa aman, karena benteng
pagaran energi pelindungnya tidak dapat ditembus oleh serangan mahluk halus yang kekuatannya lebih rendah, walaupun yang menyerangnya jumlahnya banyak. Sedangkan yang kekuatannya lebih rendah, walaupun jumlahnya banyak dan juga dapat membentuk pagaran energi, pastilah kalah oleh mahluk halus yang kekuatannya lebih tinggi.

Satu mahluk halus yang berkekuatan tinggi, selain pagaran energinya tidak dapat ditembus oleh serangan mahluk halus lain yang kekuatannya lebih rendah, dengan kekuatan energinya dia juga dapat menghajar semua mahluk halus di bawah kekuatannya.
Jadi di dunia mahluk halus kekuatan adalah hal yang utama, sedangkan banyaknya jumlah prajurit, pengikut, rakyat, dsb, bukanlah sesuatu hal yang penting, tetapi tetap berguna untuk diperintah melakukan tugas tertentu.

Dari sisi kesaktian, sifat energi para mahluk halus yang dapat membentuk pagaran energi merupakan suatu kelebihan dibandingkan roh sukma manusia yang tidak dapat membentuk
pagaran energi. Para mahluk halus itu dengan pagaran energinya, mereka tidak terluka oleh serangan mahluk halus yang kekuatannya lebih rendah. Sedangkan sukma manusia, walaupun berkesaktian tinggi, tetap dapat terluka oleh serangan mahluk halus yang rendah kekuatannya, karena tidak memiliki pagaran energi. Tetapi kesaktian sukmanya tetap berguna untuk mengalahkan yang kekuatannya lebih rendah, walaupun dia sendiri mungkin terluka. Mahluk halus yang dapat membentuk pagaran energi, juga akan lebih cepat dalam pemulihan lukanya, dibandingkan sukma manusia.

Sukma manusia pada umumnya tidak dapat membentuk pagaran energi, tetapi Ibu
Kanjeng Ratu Kidul, yang aslinya adalah sukma manusia, dapat membentuk pagaran energi, karena sifat fisik energi - nya telah berubah menjadi seperti bangsa jin, tidak lagi sama dengan sifat energi sukma pada umumnya (baca: Bangsa Siluman).

Dari sifat energi kesaktiannya, energi sukma manusia lebih halus tetapi tajam. Sedangkan mahluk halus lain energinya lebih besar dan lebih padat. Dapat diibaratkan seperti pedang dan golok. Kesaktian
sukma manusia yang ditandai dengan ketajaman energinya digunakan untuk menembus dan merobek pertahanan mahluk halus lain, menusuk dan melukainya.

Karena tidak dapat membentuk pagaran energi, maka untuk bertahannya sukma manusia akan menggunakan kekuatan energinya untuk "ketahanan tubuh". Sedangkan para mahluk halus lain, selain bisa membentuk pagaran energi, mereka juga menggunakan
kekuatan energinya untuk "ketahanan tubuh".

Jika sukma manusia bertarung dengan mahluk halus lain, dan kekuatannya seimbang, masing-masing dapat menciderai lawannya. Hancur-hancuran. Tetapi mahluk halus lain itu dapat lebih cepat dalam memulihkan lukanya dibandingkan sukma manusia.

Jika para mahluk halus bertarung, pertarungan itu bisa dilakukan secara fisik, yaitu memukul dan menendang seperti perkelahian di dunia manusia, bisa juga dengan cara melontarkan energi kepada lawannya untuk memukul jarak jauh atau menusuk lawannya dengan energinya, bisa juga secara frontal saling menabrakkan fisik dan energi mereka dengan lawannya. Dalam perkelahian frontal tersebut mahluk halus yang kekuatannya besar akan bisa menghajar yang kekuatannya lebih lemah.
Mahluk halus yang sosoknya seperti manusia kekar bertelanjang dada, yang sosoknya hitam besar seperti gondoruwo dan yang sosoknya seperti raksasa buto, kebanyakan ketika berkelahi dengan mahluk halus lain akan cenderung bertarung secara frontal mengadu kekuatan dan ketahanan tubuhnya. Sedangkan mahluk halus jenis lain tidak semuanya menonjolkan kekuatan dan ketahanan tubuh. Jika bertarung dengan mahluk halus lain mereka lebih banyak mengandalkan kegesitan, kelincahan dan kekuatan serangan untuk mengalahkan lawannya.


Mereka di alam halus, biasanya dapat mengukur kekuatan masing-masing, sehingga yang
kekuatannya lebih rendah akan memilih mundur, daripada harus bertarung dan kalah dengan menanggung banyak luka. Selain diperlukan kemampuan spiritual khusus untuk dapat mengukur kekuatan sesosok mahluk halus, bila kita mampu menyelami psikologis mereka, maka kita juga akan dapat seperti mereka, mengukur kekuatan masing-masing mahluk halus.
Untuk menggambarkan tingkatan kekuatan para mahluk halus, selain sukma manusia, dapat dibuat gambaran sebagai tolok ukur / perbandingan kekuatan / kesaktian masing-masing mahluk halus sbb :
 - Energi
kekuatan kuntilanak diibaratkan seperti percikan-percikan api kembang api.
 - Energi kekuatan gondoruwo = 2 kali lipatnya kekuatan kuntilanak.
 - Energi
kekuatan & perlindungan mustika wesi kuning = 100 kali lipatnya kekuatan kuntilanak atau 50 kali
   lipatnya kekuatan
gondoruwo.
 - Energi
kekuatan & perlindungan mustika merah delima (md) = 9 kali lipatnya kekuatan mustika wesi kuning.
 - Energi kekuatan Ibu Kanjeng Ratu Kidul seperti api lilin besar ( = 100 kali lipatnya kekuatan mustika merah
   delima
).
 - Energi
kekuatan bangsa dewa seperti api obor ( = 300 kali lipatnya kekuatan gaib Ibu Ratu Kidul).
 - Energi kekuatan bangsa buto seperti api obor besar ( = 600 - 1000 kali lipatnya kekuatan gaib ibu Ratu Kidul).
 - Energi kekuatan para mahluk halus lain yang sampai ribuan kali lipatnya kekuatan kesaktian Ibu Kanjeng
   Ratu Kidul seperti besarnya api unggun.

Selain gambaran di atas, sifat energi masing-masing mahluk halus juga tampak dari pancaran aura energinya yang bisa digunakan untuk menilai kadar kekuatannya, perwatakannya, apakah berwatak halus ataukah berwatak keras, dan apakah karakternya menonjolkan kekuatan / kegagahan.

Gambaran perbandingan kekuatan gaib di atas adalah untuk menggambarkan kekuatan gaib sosok halus tertentu ketika berhadapan dengan sosok halus yang lain, yang merupakan kombinasi dari besarnya, kepadatan dan ketajaman energinya, yang secara keseluruhan menggambarkan tingkat kekuatan kesaktian suatu sosok halus dibandingkan sosok halus lainnya.

Gambaran masing-masing kekuatan gaib di atas mengindikasikan bahwa mahluk halus dan benda gaib yang kekuatan gaibnya setingkat atau lebih tinggi daripada wesi kuning atau mustika merah delima, akan terlalu mudah baginya jika diperintahkan membersihkan / mengusir keberadaan dedemit seperti kuntilanak atau gondoruwo atau mahluk halus lain yang kekuatannya setingkat dengan itu.

Gambaran di atas juga mengindikasikan bahwa sosok halus atau benda gaib yang kekuatan gaibnya lebih tinggi di atas kekuatan gaib mustika merah delima akan bisa menembus kekuatan gaib pertahanan perlindungan kekebalan wesi kuning dan mustika merah delima dan bahkan bisa mengusir pergi keberadaan khodamnya.Gambaran perbandingan kekuatan gaib di atas tidak dapat digunakan untuk mengukur tingkatan kekuatan sukma manusia, karena sifat energi sukma manusia tidak sama dengan sifat energi mahluk halus lain yang dapat membentuk pagaran energi. Tingkat kekuatan sukma manusia diukur dengan tingkat kekuatan pagaran energi mahluk halus yang dapat ditembus dan dilukainya.
Sukma manusia yang memiliki kekuatan gaib dari kebatinan, akan merasakan energinya berupa getaran rasa dan tekanan di dada, dan selimut tebal energi yang mengisi tubuhnya yang dapat diwujudkan menjadi kekuatan tangan / tubuh untuk menyerang mahluk halus lain dengan cara memukul, menendang, dsb, atau melalui pancaran energi kekuatan pikiran yang menusuk. Dan aura kekuatan sukma manusia tersebut dapat dirasakan oleh mahluk halus lain di sekitarnya sebagai suatu perbawa / wibawa tersendiri.
Sukma manusia yang memiliki kekuatan gaib dari kekuatan spiritual akan merasakan energinya berupa kekuatan energi yang tajam yang terpancar lewat kekuatan pikiran, suatu kekuatan energi yang tajam yang dapat untuk menembus pagaran gaib / energi, atau menyerang menusuk mahluk halus, atau untuk menembus / membuka tabir-tabir kegaiban. Dan aura spiritualnya akan terlihat sebagai suatu karisma tersendiri yang terpancar di wajah atau sorot matanya dan pendaran-pendaran energi pikirannya yang tajam akan dapat dirasakan oleh mahluk halus lain di sekitarnya.
Seringkali kekuatan sukma dari kekuatan spiritual itu tidak dapat disatukan dengan kekuatan tubuh, hanya menjadi kekuatan pikiran, tetapi seseorang yang menekuni olah spiritual sebagai kelanjutan dari olah kebatinan, maka dia juga akan menguasai kekuatan kebatinan sekaligus kekuatan spiritual, kekuatan tubuh sekaligus kekuatan pikiran.


Para mahluk halus, selain sukma manusia, dapat membentuk suatu bentukan energi, yang dapat dijadikan  energi pagaran diri untuk perlindungan dan bertahan dari serangan mahluk halus lain, atau menyalurkan energinya untuk menyerang, menusuk, atau untuk merubah penampilan wujudnya, atau untuk tujuan yang lain. Bentuk energi ini juga dapat disatukan dengan energi manusia, untuk menambah kekuatan tubuh, kekebalan, menambah wibawa / kharisma / pengasihan, juga dapat untuk membuat manusia sakit atau meninggal. Bagi manusia yang dapat berinteraksi dengan mahluk halus, kemampuan mahluk halus untuk membentuk energi ini seringkali ditujukan terhadap manusia lain dalam bentuk teluh, santet, guna-guna, pelet, juga bisa untuk pengobatan gaib, penglaris dagangan, memancarkan kewibawaan / karisma / pengasihan, dsb. 
Bentukan energi itu juga dapat digunakan untuk mempengaruhi pikiran manusia (halusinasi). Ini seringkali terjadi pada orang-orang yang datang ke makam-makam atau tempat-tempat mistis untuk 'ngalap berkah'. Para mahluk halus itu dapat dengan energinya mempengaruhi pikiran manusia, sehingga di mata manusia tersebut sang mahluk halus tampak sebagai sosok yang lain, misalnya seperti sosok orang tertentu yang telah meninggal. Selama sesajinya sesuai, para mahluk halus tersebut mau memenuhi keinginan si manusia yang 'ngalap berkah', walaupun menurut si manusia yang 'ngalap berkah', yang memberikan 'berkah' tersebut adalah si manusia yang telah meninggal.
Selain dapat mempengaruhi pikiran manusia (halusinasi), para mahluk halus itu secara energi dapat merubah wujudnya (jadi-jadian). Jika penampakkan sosok wujudnya berubah, misalnya aslinya adalah si A, kemudian merubah wujudnya menjadi si B, maka semua orang yang melihatnya akan melihat sosok itu sebagai si B, sesuai ubahan wujudnya, tetapi bagi yang penglihatan gaibnya tajam, mereka tetap bisa membedakan sosok ubahannya dengan sosok aslinya, walaupun samar-samar.
Sukma manusia tidak dapat membentuk pagaran energi dan tidak dapat menggunakan energinya untuk merubah wujudnya. Jadi sosok manusia yang tampak adalah sosok aslinya. Tetapi sukma manusia dapat melakukan 'kontak batin' dengan manusia lain untuk memberikan 'penglihatan gaib', wangsit atau bisikan gaib, atau untuk mempengaruhi jalan pikiran (halusinasi) menyebabkan manusia merasa melihat sosok tertentu lain yang berbeda.
Sukma manusia tidak bisa merubah-ubah bentuk aslinya, tetapi dengan cara kontak batin bisa mempengaruhi pikiran (halusinasi) manusia yang masih hidup, menyebabkan manusia merasa melihat sosok tertentu lain yang berbeda. Pengaruh halusinasi tersebut bisa diketahui dengan melakukan perbandingan. Misalnya ada sukma manusia si A. Ketika ada beberapa orang yang datang, sukma si A itu melakukan kontak batin untuk mempengaruhi pikiran orang-orang tersebut supaya melihatnya sebagai si B.  Mereka yang terpengaruh oleh halusinasi itu akan melihat si A sebagai si B, tetapi ada orang lainnya yang masih melihatnya sebagai sosok si A. Sosok halus yang mereka lihat bisa berbeda, padahal sosok halus yang mereka lihat sebenarnya sama, dan hanya satu, tapi sosok yang mereka lihat bisa berbeda, yaitu mereka melihat si B, tetapi ada orang lain yang masih melihat sosok itu sebagai si A. Ini terjadi karena orang-orang yang melihat gaib itu tidak semuanya secara serentak bisa dipengaruhi pikirannya oleh sukma tersebut, dan besar kecilnya kadar pengaruh halusinasi itu tidak sama pada setiap orang, karena masing-masing orang juga punya "daya tahan" sendiri-sendiri terhadap pengaruh gaib.

Jadi, sukma manusia tidak dapat merubah-rubah penampilannya ataupun bentuk energinya. Keterbatasannya itu
menyebabkan sukma manusia tidak dapat membentuk energinya untuk memberikan jasa pengasihan, kekebalan, penglaris dagangan, kewibawaan, dsb, tetapi energinya bisa untuk menyakiti dengan menyerang menusuk energi manusia dan pikirannya. Dengan keterbatasan kemampuan tersebut, sukma manusia seringkali tidak dapat memenuhi keinginan manusia yang 'ngalap berkah'.  Yang sering mengabulkan permohonan mereka adalah mahluk-mahluk halus lain selain sukma manusia. Apalagi sukma manusia itu sendiri seringkali tidak berada di kuburannya, berada di tempat lain.

Sebenarnya para mahluk halus itu juga mempunyai roh seperti manusia, sedangkan yang sering dilihat oleh manusia sebagai sosok suatu mahluk halus adalah fisiknya yang bersifat energi. Roh para mahluk halus itu adalah wujud aslinya, dan yang bisa mereka ubah-ubah bentuknya adalah wujud fisik mereka yang bersifat energi, sedangkan wujud roh mereka tidak bisa mereka ubah. Jadi sekalipun mereka merubah-ubah bentuk wujud fisiknya, dengan penglihatan batinnya manusia masih bisa melihat wujud asli mereka yang sebenarnya adalah wujud roh mereka.

Jadi para mahluk halus itu dapat merubah-ubah bentuk wujud fisik mereka, tetapi tidak dapat merubah-ubah bentuk wujud roh mereka, begitu juga sukma manusia yang adalah roh manusia, sukma manusia tidak dapat merubah-ubah bentuk wujudnya.

Tidak seperti di dunia manusia,  di alam gaib,  para mahluk halus tidak dapat membunuh mahluk halus lainnya. Setinggi-tingginya kesaktian sesosok gaib, yang dapat dilakukannya hanyalah melukai, menciderai dan melemahkan lawannya sampai "sekarat",  tetapi tidak bisa sampai membunuhnya. Yang ada dalam kisah-kisah legenda ataupun pewayangan tentang tewasnya suatu tokoh gaib, misalnya tokoh Rahwana (buto), sebenarnya tidaklah sungguh-sungguh terjadi. Tetapi itu hanyalah kiasan bahwa peranannya telah selesai, karena dia sudah dikalahkan, sudah ditundukkan atau sudah "dipenjarakan".


Kemampuan para mahluk halus untuk membentuk energi dan merubah-ubah bentuk energinya adalah kelebihan para mahluk halus dibandingkan sukma manusia. Mereka memiliki semua kemampuan sukma manusia, termasuk kemampuan untuk "kontak batin".  Selain sifat energi yang berbeda, sifat perwatakan masing-masing mahluk halus, yang bisa dipastikan dari aura kejiwaannya, juga berbeda-beda. Perbedaan sifat energi dan sifat perwatakan ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur untuk membedakan apakah suatu sosok mahluk halus itu adalah sukma manusia, ataukah bangsa jin, dedemit, buto, dsb.

Secara alami energi mahluk halus akan terpancar pada jarak tertentu sesuai kekuatan energinya masing-masing. Pancaran energi ini akan dirasakan manusia sebagai penyebab rasa merinding takut, tetapi bagi yang pernah olah rasa atau melatih kebatinan tertentu pancaran energi mahluk halus dapat dirasakan berupa rasa sesak di dada pada jarak yang lebih jauh sebelum muncul rasa merinding.

Rasa merinding itu juga bisa dibedakan. Jika rasa itu berasal dari adanya sesosok bangsa jin biasanya rasa merindingnya terasa berat dan rasanya seperti "mencengkeram" dan ada juga yang sampai menyebabkan orang lemas ketakutan. Tetapi jika rasa itu berasal dari adanya sesosok sukma manusia biasanya rasa merindingnya hanya terasa tajam menusuk.

Secara alami pada umumnya jati diri dan keberadaan mahluk halus tidak ingin diketahui oleh manusia. Sosok-sosok halus yang menimbulkan rasa merinding itu adalah karena mereka dengan sengaja menunjukkan keberadaannya kepada manusia untuk maksud tertentu, misalnya menunjukkan bahwa mereka datang ke tempat kediaman manusia, atau menunjukkan bahwa mereka tidak suka dengan kedatangan manusia di tempat tinggal mereka. Kalau tidak begitu maka keberadaan mereka tidak akan menimbulkan rasa merinding dan keberadaan mereka tidak akan terasakan.

Biasanya semakin tinggi kekuatan gaib mahluk halus, walaupun pancaran energinya semakin besar dan tajam, tetapi pancaran energinya itu juga semakin halus dan semakin sulit dirasakan oleh manusia (juga semakin sulit dilihat) dan keberadaan sosok halus itu juga tidak menimbulkan rasa merinding, sehingga keberadaan mahluk halus yang kesaktiannya tinggi itu akan sulit sekali dideteksi keberadaannya oleh manusia. Kadangkala sesama mahluk halus pun tidak bisa melihat mahluk halus lain yang kekuatannya jauh di atasnya, tetapi masih bisa merasakan kehadiran energinya, sehingga bila mereka merasakan kehadiran energinya, maka mereka akan berhati-hati dan menyingkir.
Secara alami semua mahluk halus akan memancarkan suatu hawa / aura energi dari tempat keberadaannya masing-masing yang sesuai dengan kondisi psikologis dan sifat perwatakan mahluk halusnya. Bila kita sudah cukup peka rasa dan batin, kita akan dapat mengenali dari hawa / aura energinya apakah sesosok mahluk halus itu bersikap bersahabat atau tidak, sedang marah atau tidak, sedang sedih atau tidak, apakah sifatnya menonjolkan kesaktian dan kegagahan, apakah sifat energinya baik untuk manusia, apakah keberadaannya berbahaya untuk kita, dsb.
Dan masing-masing rasa energi itu akan berbeda antara energi dari keberadaan sesosok sukma manusia dengan bangsa jin, kuntilanak, gondoruwo, buto, dsb, dan rasa energinya juga berbeda bila energi itu berasal dari keberadaan mustika dan pusaka di alam gaib, sehingga tanpa harus melihat sosoknya, dari pengenalan rasa itu kita bisa mengenali sosok halus jenis apa yang ada di suatu lokasi. Rasa energi itu akan terasa ketika kita datang / berada di suatu tempat sebagai rasa dari suasana alam di tempat tersebut, sesudah itu barulah digunakan kemampuan melihat gaib untuk melihat dan menegaskan sosok wujudnya seperti apa. Dari perbedaan rasa energi itu kita juga akan dapat dengan cepat menentukan apakah sosok halus di hadapan kita adalah benar sukma manusia ataukah sebenarnya dari jenis kuntilanak, gondoruwo, atau bangsa jin.